Apa yang menjadikan sebuah misteri dari hidup
Apa yang membuat hidup lebih menarik
Apa yang akan diperjuangkan bila semua telah jelas terukir dalam hidup
Bosankah hidupmu bila semua menjadi pasti
Sesuatu yang pasti bisa kah membuat hidup menarik
Perjuangan sekuat apa yang diperjuangkan
Aku bayangkan jenuhnya hidup
Jenuhnya hidup bahwa aku akan berhasil selalu
Jenuhnya hidup bahwa aku akan gagal selalu
Maha besar tuhan dengan segala rahmatnya
Maha besar tuhan dengan segala kasihnya
Niscaya hidupmu berarti nikmati segala usaha pantang menyerah
Tuhan mengizinkan aku supaya hidup di dunia
Tuhan memberikan aku kehidupan yang selayak-layaknya di dunia
Tuhan memberikan aku cobaan yang tepat untuk hambanya
Percayakah kamu akan setiap ucapan yang didengar oleh tuhan?
Percayakah kamu akan setiap usaha yang dilakukan diperhatikan oleh tuhan?
Ibadahku, Zikirku, apapun amalan ku akan diperhitungkan dalam buku amal ku?
Tuhan menjadikan masa depan ku misteri
Agar aku tak bisa leha-leha dalam setiap nafas yang Dia berikan
Agar aku tak poya-poya dengan setiap rizky yang dia berikan
Masa Depan ku misteri
dan aku akan membuatnya
lebih berarti.
Selasa, 25 Maret 2014
Jumat, 21 Maret 2014
INDUKTIF
INDUKTIF
Generalisasi
Generalisasi adalah suatu penalaran yang bertolak dari
sejumlah fenomena individu untuk menurunkan suatu inferenso yang bersifat umum
yang mencakup semua fenomena tadi. Pola piker generalisasi bukan hanya kita
pelajari saat bersekolah tapi juga kita pelajari dalam menghadapi masalah
dimana setiap ada masalah manusia cenderung menyimpulkan dari fenomena-fenomena
yang pernah dialami.
Contoh :
Dengan tersenyum kita
mendapatkan pahala, saling berbagi juga mendapatkan pahal, apalagi membantu
sesame ciptaan Allah juga akan mendapat pahala. Jadi banyak cara yang bisa kita
lakukan untuk mendapat pahala.
Hipotesis
dan Teori
Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap
masalah yang akan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang
timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian
hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan
suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau ekspremien. Hipotesis yang
telah teruji kebenarannya disebut teori.
Contoh :
Apabila terlihat awan hitam dan
langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga)
berdasarkan pengalamannya bahwa sebentar lagi hujan akan turun. Apabila
ternyata beberapa saat kemudian hjan
benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut
dengan hipotesis.
Teori adalah serangkaian bagian atau
variable, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variable, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn
mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikira teoritis” yang mereka
definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variabel-variabel dan
pernyataan hubungan dan saling berhubungan. Secara umum, teori merupakan
analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan
fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya
diterima secara “sementara” dan bukan merupakan pernyataan akhir yang
konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan
kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan
pada pembuktian matematika.
Analogi
Analogi dalam ilmu bahsa adalah persamaan antar bentuk
yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah
satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata
yang telah ada.
Contoh :
Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi
di Indonesia terus bertumbuh pesat. Baru saja ada yang tertangkap sudah muncul
banyak tersangka lain yang terus menghebohkan dunia perpolitikan Indonesia.
Sama halnya seperti pepatah mati satu tumbuh seribu. Begitulah juga keadaan
tindak korupsi di Negara ini yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak
orang.
Hubungan
Kausal
Hubungan
kausal atau disebut juga dengan hubungan sebab akibat adalah hubungan
keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagasan, ide, atau
permasalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai
sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila
belum mengalami akibat.
Contoh :
Kuberikan
sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku. Menitikkan air
mata lagi. Ia menangis karena sedang mendapatkan uang untuk membeli obat dan
makanan untuk adik dan ibunya di rumah.
Beberapa hari kemudian, aku bertemu
dengan anak itu dan ibunya di pasar. Mereka menghampiriku, memberiku sedikit
makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak
itu beberapa hati yang lalu.
Induksi
Dalam Metode Eksposisi
Eksposisi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana
isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan
gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Karangan ini berisi untaian
atau enjelasan tentang suatu topic dengan tujuan member informasi atau
pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi
dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi
ditemukan hanya berisi untaian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi
demikian lazim disebut paparn proses.
Langkah menyusun eksposisi :
·
Menentukan topic/tema
·
Menetapkan tujuan
·
Mengumpulkan data dari
berbagai sumber
·
Menyusun kerangka
karangan sesuai dengan topik yang dipilih
·
Mengembangkan
kerangka menjadi karangan eksposisi
Sumber
:
http://contohparagraf.blogspot.com/2013/07/contoh-generalisasi-paling.html
http://rhyaria.blogspot.com/2011/03/contoh-dari-kalimat-generalisasi.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori
http://contohparagraf.blogspot.com/2013/08/contoh-paragraf-analogi.html
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Analogi
http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/03/hubungan-kausal/
http://m-eko-febrianto.blogspot.com/2010/11/penalaran-deduksi-dan-induksi.html
DEDUKTIF
DEDUKTIF
Silogisme Kategorial
Silogisme
kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang
kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis
mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
Premis umum : Premis
mayor (My)
Premis khusus :
Premis minor (Mn)
Premis simpulan :
Premis kesimpulan (K)
Dalam simpulan
terdapat subjek dan predikat. Subjek simulan disebut term mayor, dan predikat
simpulan disebut term minor.
Contoh:
My : Semua pelajar SMA adalah lulusan
SMP
Mn : Icho adalah pelajar SMA
K : Icho adalah lulusan SMP
Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah jenis
silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis, dan premis
minornya bersifat kategorial. Silogisme hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4
macam, yaitu :
·
Silogisme hipotesis
yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
Jika hari ini cerah,
saya akan ke rumah kakek (premis mayor)
Hari ini cerah
(premis minor)
Maka saya akan ke
rumah kakek (kesimpulan).
·
Silogisme hipotesis
yang premis minornya mengakui bagian konsekuen.
Contoh :
Jika hutan banyak
yang gundul, maka akan terjadi global warming (premis mayor)
Sekarang terjadi
global warming (premis minor)
Maka hutan banyak
yang gundul (kesimpulan).
·
Silogisme hipotesis
yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh
:
Jika pembuatan karya
tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak akan maksimal.
Pembuatan karya
ilmiah telah di persiapkan maka hasil akan maksimal
·
Silogisme hipotesis
yang premis minornya mengingkari konsekuen.
Contoh
:
Bila presiden Mubarak
tidak turun, para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan
turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak
tidak turun.
Silogisme Alternatif
Silogisme
alternative adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternative. Proposisi alternative yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternative yang lain.
Contoh :
Icho berada di
Jakarta atau Depok.
Icho berada di
Jakarta.
Jadi, Icho tidak
berada di Depok
Entimen
Silogisme
ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun
lisan. Jadi yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Dia menerima hadiah
pertama karena dia telah menang dalam sayaembara itu.
Anda telah
memenangkan sayembara ini, karena itu anda berhak menerima hadiahnya.
Sumber :
http://ekoriyadi384.blogspot.com/2013/03/silogisme-ktegorial-hipotesis.html
http://anggitata.wordpress.com/2011/03/11/silogisme-hipotesis/
http://nabella2326.blogspot.com/2012/04/silogisme-alternatif-entimen-silogisme.html
Penalaran
Pengertian
Penalaran adalah sebuah pemikiran untuk
dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Ketika seseorang sedang menalarkan
sesuatu, maka seseorang tersebut akan mendapatkan sebuah pemikiran dimana
pemikiran tersebut adalah suatu kesimpulan dari sebuah masalah yang sedang
dihadapi.
Proposisi
Proposisi
adalah apa yang dihasilkan dengan mengucapkan suatu kalimat. Dengan kata lain,
hal ini merupakan arti dari kalimat itum dan bukan kalimat itu sendiri. Kalimat
yang berbeda apat mengekspresikan proposisi yang sama, jika artinya sama.
Unsur-unsur proposisi:
·
Term subyek :
Hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan.
·
Term predikat :
Apa yang diakui atau diingkari tentang subyek.
·
Kopula :
Penghubung antata term subyek dan term predikat, dan sekaligus member bentul
pada hubungan itu.
Inferensi
dan Implikasi
Inferensi adalah tindakan atau proses
yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap
benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut sebagai idiomatic. Hokum valid
inference dalam bidang logika. Inferensi diartikan sebagai suatu proses di mana
kesimpulan disimpulkan dari pengamatan beberapa disebut penalaran induktif.
Kesimpulannya mungkin benar atau salah, atau benar dalam tingkat tertentu
akurasi, atau yang benar dalam situasi tertentu. Kesimpulan disimpulkan dari
pengamatan beberapa dapat diuji oleh pengamatan tambahan.
Untuk implikasi, perhatikan pernyataan
berikut ini, “Jika matahari bersinar maka udara terasa hangat”, jadi bila kita
tahu bahwa matahari bersinar, kita juga tahu bahwa udara terasa hangat. Karena
itu akan sama artinya jika kalimat tersebut kita tulis sebagai berikut, “bila
matahari bersinar, udara terasa hangat”, “sepanjang waktu matahari bersinar,
udara terasa hangat”, “matahari bersinar berimplikasi udara terasa
hangat”. “matahari bersinar hanya jika udara terasa hangat”.
Berdasarkan
pernyataan diatas, maka untuk menunjukkan bahwa udara tersebut hangat adalah
cukup dengan menunjukkan bahwa matahari bersinar. Sedangkan untuk menunjukkan
bahwa matahari bersinar adalah perlu dengan menunjukkan udara menjadi hangat
atau udara terasa hangat merupakan syarat perlu bagi matahari bersinar.
Wujud
Evidensi
Evidensi merupakan semua fakta yang ada,
semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk
membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh
digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud
yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud
dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu
sumber tertentu
Cara
Menguji Data
·
Observasi, yaitu melakukan peninjauan untuk lebih
meyakinkan dirinya sendiri dengan mengadakan peninjauan atau observasi singkat
untuk mengecek data atau informasi tersebut.
·
Kesaksian, yaitu meminta keterangan dari orang lain, yang
telah mengalami sendiri atau menyelidiki sendiri persoalan tersebut.
·
Autoritas, yaitu meminta pendapat dari seorang ahli atau
mereka yang telah menyelidiki fakta-fakta itu dengan cermat, memperhatikan
semua kesaksian, menilai semua fakta dan kemudian memberikan pendapat mereka
sesuai dengan keahlian mereka di bidang tersebut.
Cara
Menguji Fakta
·
Konsistensi
Konsistensi
dalam ilmu logika adalah teori konsistensi merupakan sebuah sematik dengan
sematik yang lainnya tidak mengandung kontradiksi. Tidak adanya kontradiksi
dapat diartikan baik dalam hal semantic atau berhubung dengan sintaksis.
Definisi semantik yang menyatakan bahwa sebuah teori yang konsisten jika ia
memiliki model ini digunakan dalam arti logika tradisional Aristoteles walaupun
dalam logika matematika kontemporer terdapat istilah satisfiable yang
digunakan. Berhubungan dengan pengertian sintaksis yang menyatakan bahwa sebuah
teori yang konsisten jika tidak terdapat rumus P seperti yang kedua P dan
penyangkalan adalah pembuktian dari aksioma dari teori yang terkait di bawah
system deduktif.
·
Koherensi
Koherensi merupakan pengaturan secara rapi kenyataan dan
gagasan, fakta, dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah
memahami pesan yang dihubungkannya. Ada beberapa penanda koherensi yang
digunakan dalam penelitian ini, diantaranya penambahan (aditif), rentetan
(seri), keseluruhan ke sebagian, kelas ke anggota, penekanan, perbandingan,
pertentangan, hasil, contoh, kesejajaran, tempat, dan waktu.
Cara
Menilai Autoritas
·
Tidak mengandung prasangka, Pendapat itu disusun
berdasarkan pada hasil-hasil eksperimental yang dilakukannya. Pengertian tidak
mengandung prasangka juga mencakup hal lain, yaitu bahwa autoritas tidak boleh
memperoleh keuntungan pribadi dari data-data eksperimentalnya. Bila
faktor-faktor itu tidak mempengaruhi autoritas itu, maka pendapatnya dapat
dianggap sebagai pendapat yang objektif.
·
Pengalaman dan pendidika autoritas, Pendidikan yang
diperoleh menjadi jaminan awal dan harus dikembangkan lebih lanjut dalam
kegiatan-kegiatan sebagai seorang ahli yang diperoleh melalui pendidikannya
tadi. Pengalaman yang diperoleh autoritas dengan penelitian yang dilakukannya
dan mempresentasikan hasil-hasil penelitian juga pendapatnya, akan lebih
memperkokoh kedudukannya, dengan catatan bahwa syarat pertama diatas harus
diperhatikan.
·
Kemashuran dan prestise, Meneliti apakah pernyataan atau
pendapat yang akan dikutip sebagai autoritas itu hanya sekedar bersembunyi
dibalik kemashuran dan prestise pribadi dibidang lain. Sering terjadi bahwa
seseorang yang menjadi terkenal karena prestise tertentu, dianggap berwenang
pula dalam segala bidang. Selama apa yang dikatakannya hanya merupakan
pendapat, maka tidak menjadi masalah. Tapi sangat menyedihkan bila pendapatnya
itu dikutip dan diperlakukan sebagai suatu autoritas, tanpa mengadakan
penelitian sampai dimana kebenaran pendapat itu dan dasar-dasar mana yang
dipakai dan diandalkan untuk menyusun pendapat tersebut.
·
Koherensi dengan kemajuan, Pendapat yang diberikan
autoritas itu sejalan dengan perkembangan dan kemajuan jaman, atau koheren
dengan pendapat atau sikap terakhir dalam bidang tersebut. Untuk memperlihatkan
bahwa penulis sungguh-sungguh siap dengan persoalan yang tengah
diargumentasikan, maka sebaiknya seluruh argumentasi itu jangan didasarkan
hanya pada satu autoritas. Dengan bersandar pada satu autoritas saja, maka hal
itu memperlihatkan bahwa penulis kurang menyiapkan diri.
Sumber:
http://nicokani.blogspot.com/2012/03/definisi-penalaran.html
http://veblue.blogspot.com/2010/03/proposisi-dalam-penalaran.html
http://ariaayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-contoh-inferensi.html
http://ratujuliakp.blogspot.com/2013/03/softskill-tugas-1.html
http://nabella2326.blogspot.com/2012/03/wujud-evidensi.html
http://vianipire.blogspot.com/2012/03/penalaran-itu.html
http://yesa0409.blogspot.com/2013/03/cara-menguji-fakta.html
http://restieokti.blogspot.com/2012/03/cara-menilai-autoritas.html
Langganan:
Postingan (Atom)